Tuesday, April 29, 2008

Rute Sepeda di Pamulang

TRACK MACAN, TEMPAT BERLATIH ATLET

Tanjakan, turunan, rintangan teknikal serta hawa segar membuat rute ini bukan sekedar rute biasa.


Dalam cerahnya udara pagi di hari Minggu, kami rombongan dari Vittoria Cycling Club (VCC) bersiap-siap untuk mengadakan ritual mingguan, yaitu bersepeda bersama. Tempat berkumpul sudah disepakati di markas kami di pertigaan Reni Jaya, Pamulang tepat jam 07.00 pagi. Baik satu-persatu maupun rombongan penggemar sepeda gunung berkumpul disini. Tidak hanya para pemula yang ingin bersepeda ada juga atlet pelatda berlatih bersama kami di rute ini. Kurang lebih ada 15 mtb’ers berkumpul dan setelah berdoa bersama perjalanan dimulai dengan menyusur jalan komplek menuju desa Pondok Petir, dinamai demikian karena memang seringkali petir menyambar di daerah ini.

Trek ini kami kategorikan sebagai All Mountain type, banyak turunan tetapi ada juga tanjakannya. Agar bisa genjot sambil tersenyum di situ, sebaiknya gunakan sepeda jenis suspensi ganda All Mountain (travel suspensi 130 - 180 mm). Dijamin bisa merem melek di turunan, tapi tidak ngos-ngosan waktu nanjak. Sepeda jenis cross country (XC) bisa juga dipergunakan, tapi siap-siap untuk nuntun di turunan terjal. Apalagi yang travel suspensinya sangat minim (80 mm). Terjalnya trek bisa membuat badan anda terlalu condong ke depan dan bisa bikin terjungkal. Kalo sepeda DH lain lagi ceritanya, dijamin puas saat turunan tapi menderita di tanjakan (utamanya yang menggunakan fork triple crown).

Track ini hanya sepelemparan batu dari komplek Reni Jaya, tempat tinggal sebagian besar para MTB’ers VCC, cuman butuh genjot on-road 20 menit sudah sampai di sana. Letaknya tepat di antara Kelurahan Pamulang Barat, Tangerang dan Kelurahan Sarua, Depok. Kebetulan sudah dua hari ini tidak hujan jadi mantap sekali, pas susunya, tidak terlalu lengket dan juga tidak terlalu berdebu. Sebaiknya jangan masuk track setelah hujan semalam, tanahnya lengket banget dan jadinya sepeda tidak bisa digenjot karena tanah menempel di ban atau di v-brake.


Track masih datar dari tempat berkumpul, di turunan pertama bukan saja otot yang digunakan tetapi sudah mulai menggunakan skill yang tinggi. Siap-siap sehabis turunan di hadang dengan tanjakan, lalu turunan lagi. Setelah turunan terakhir posisi RD sebaiknya di gigi terbesar berhubung tanjakan berikutnya cukup terjal. Masih bisa digenjot, kecuali sehabis hujan harus TTB karena licin. Sebaiknya menggunakan tipe ban luar yang masih mempunyai thread/kembangan yang cukup menggigit. Tingkat kesulitan tanjakannya lumayan tinggi.

Lanjut terus genjot di kebun orang, siap-siap dengan turunan curam, pasalnya sehabis tanjakan keluar di jalan raya lalu masuk ke turunan yang kanan kirinya sawah. Siapkan keahlian bermain keseimbangan karena genjotnya di pematang sawah. Jangan sampe kecebur di sawah, nanti bisa berlepotan lumpur, setelah turunan ada jembatan bambu kecil dan harus ekstra hati-hati dengan celah jembatan, bisa-bisa roda sepeda terjepit di jembatan ini. Lanjut terus sampai tanjakan patah ke kanan. Sampai di atas disambut jalan mulus dari semen cor. Perjalanan diteruskan masuk ke kebun singkong dan kebun ubi jalar yang sedang menghijau dan naik ke hutan bambu sebelum keluar di jalan raya.


Kita lanjut terus ke turunan "L". Turunan ini diawali dengan belokan ke kanan trus dibalas dengan tanjakan ke kiri. Bersiap-siaplah tahan nafas karena di belokan pertama terdapat tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Hati-hati dengan rimbunnya ilalalng di ujung turunan. Juga siap-siap nyungsep kalo habis hujan, tapi jangan nyungsep ke tempat sampah yang ada tepat di samping turunan.

Selanjutnya masuk ke single track yang lumayan flat. Di sisi kanan kiri track ternyata ilalang tumbuh subur serta banyak longsor yang tidak terlihat. Perlu sedikit technical skill untuk bisa melibas track ini dengan aman dan fun. Setelah itu disuguhin turunan yang lumayan bisa memompa adrenalin dan membuat pegal pergelangan tangan akibat track yang berbatu. Di track ini jelas terlihat perbedaan full suspension dan hardtail. Pengguna fulsus melesat di depan sedang hardtailer bergerombol di urutan belakang. Mungkin takut "perabot"nya pecah.

Setelah full senyum, penggowes disuguhi tikungan tajam dan tanjakan “S”, yaitu belokan pertama ke kanan, terus tanjakan panjang dan akhirnya belok ke kiri. Setelah tanjakan, track menjadi lebih asyik karena banyak technical skill yang dibutuhkan waktu melintasi perkebunan singkong dan kebun jagung. Track yang ini juga mesti ditemenin sama yang sudah hapal daerahnya. Kalo nggak bisa-bisa tersesat dan arahnya malah menjauhi tempat tujuan. Untung pemandunya sudah hapal di luar kepala, jadi resiko tersesat menjadi kecil sekali.

Pada tanjakan ini, Dian, atlet sepeda balap DKI Jakarta menunjukkan kelasnya, tanjakan panjang dilahapnya dengan mantap padahal menggunakan sepeda BMX single speed.

Selanjutnya adalah perjalanan menyelusuri jalan desa, tidak beraspal tetapi sudah dilapisi lapisan dasar yang terdiri dari batu kali. Dulunya sih mungkin beraspal, cuman maklumlah sudah kemakan usia dan maintenance yang buruk. Tracknya bergelombang. Sesekali melintasi sungai yang airnya lumayan jernih, bisa untuk merendam kaki atau bisa juga untuk nyuci sepeda. Sesampainya dijembatan besi, perjalanan bisa diteruskan dengan menggunakan dua alternatif, pertama yang suka track XC bisa langsung terus menuju ke pintu air sedangkan yang suka bonus tanjakan dan turunan bisa belok kanan melewati kuburan. Jalur selanjutnya adalah jalan kampung, kadang berkerikil lepas, kadang juga berubah menjadi single track. Dan yang pasti lumayan nanjak. Kelihatannya semua pada manyun. Kira-kira 2 km terakhir sebelum warung peristirahatan dekat perumahan telaga golf Sawangan-Depok rombongan terpaksa masuk ke jalan aspal.

Setelah cukup istirahatnya, perjalanan dilanjut lagi menuju titik akhir melalui single track di pinggiran danau. Tapi sebelum masuk ke track ini, satu per satu harus melalui drop off yang tidak terlalu extreme tetap cukup membuat jantung kebat-kebit Apalagi sambil ditontonin banyak orang yang sedang memancing.

Single track terakhir menuju finish sangat menyenangkan: sedikit jalan raya, turunan disertai pemandangan yang indah dan tanjakan terakhir yang membuat rombongan TTB. Track terakhir ini bisa dikebut karena tracknya tanah padat dan tidak selicin seperti di awal track. Secara keseluruhan track ini sangat nyaman, disini bisa untuk berlatih meningkat ketrampilan baik xc, downhill maupun uphill. Panjang keseluruhan 30-35 km dengan waktu tempuh 2-3 jam. Bila para pembaca ingin mencoba track ini silahkan hubungi kami:

Vittoria cycling club

Jl. Setiabudi No. 2

Depan Kelurahan Pamulang Barat-Tangerang.
contact person : Margono

Telp. 021-93338203 atau 08161887460
email: adhissl@yahoo.com

Sunday, May 6, 2007

Mountain bike etiquette

The Rules of the Trail according to IMBA, the International Mountain Bicycling Association.

1. Ride On Open Trails Only. Respect trail and road closures (ask if uncertain); avoid trespassing on private land; obtain permits or other authorization as may be required. Federal and state Wilderness areas are closed to cycling. The way you ride will influence trail management decisions and policies.

2. Leave No Trace. Be sensitive to the dirt beneath you. Recognize different types of soils and trail construction; practice low-impact cycling. Wet and muddy trails are more vulnerable to damage. When the trailbed is soft, consider other riding options. This also means staying on existing trails and not creating new ones. Don't cut switchbacks. Be sure to pack out at least as much as you pack in.

3. Control Your Bicycle! Inattention for even a second can cause problems. Obey all bicycle speed regulations and recommendations.

4. Always Yield Trail. Let your fellow trail users know you're coming. A friendly greeting or bell is considerate and works well; don't startle others. Show your respect when passing by slowing to a walking pace or even stopping. Anticipate other trail users around corners or in blind spots. Yielding means slow down, establish communication, be prepared to stop if necessary and pass safely.

5. Never Scare Animals. All animals are startled by an unannounced approach, a sudden movement, or a loud noise. This can be dangerous for you, others, and the animals. Give animals extra room and time to adjust to you. When passing horses use special care and follow directions from the horseback riders (ask if uncertain). Running cattle and disturbing wildlife is a serious offense. Leave gates as you found them, or as marked.

6. Plan Ahead. Know your equipment, your ability, and the area in which you are riding -- and prepare accordingly. Be self-sufficient at all times, keep your equipment in good repair, and carry necessary supplies for changes in weather or other conditions. A well-executed trip is a satisfaction to you and not a burden to others. Always wear a helmet and appropriate safety gear.

Keep trails open by setting a good example of environmentally sound and socially responsible off-road cycling.

Kalau setahun dihitung 365 hari, maka berarti umurku sekarang sudah 13505 tambah 20 hari, entah berapa hari lagi yang tersisa (God knows). Udah berapa banyak waktuku yang sia-sia? Berapa banyak hari yang sengaja atau tidak sengaja pernah aku terlantarkan? Ketika kesadaran ini tiba-tiba (betul betul, dengan amat sangat) menghampiri, kesadaran yang lain pun datang. Hey, aku semakin tua aja! padahal seumuranku udah ada yang jadi menteri lho (kabar terbaru reshuffle kabinet RI 2007). Tanggung jawab makin berat, tuntutan makin banyak. Waktu bener-bener ga mau berdamai, jalan teruuusss. Dan aku menyadari masih banyak yang belum gue lakukan di umur gue sekarang. Tapi apa yang udah aku perbuat demi bangsa dan negara ini, setidaknya di lingkunganku, atau lingkup yang lebih kecil lagi, keluargaku…

Dan buat diriku sendiri, resolusi-resolusi-resolusi-resolusi (entah sudah berapa banyak resolusi) dan goal-goal-goal-goal (entah sudah berapa banyak goal-goal) yang aku susun setiap awal tahun, akhirnya cuma menjadi catatan awal tahun doank, pengisi tetap diary "things to do" ku. Ga pernah terlaksana sepenuhnya. Ini karena gue orangnya bosenan, trus ga punya cukup tekad kuat untuk menyelesaikan hal-hal yang udah gue rencanakan dan mulai. Nggantung. Selalu begitu.

Oakley deh, aku mulai sekarang harus lebih fokus lagi!



Monday, January 22, 2007

Introduction

Happy New Year 2007. The idea is for this to be a daily or semi-daily roundup of interesting news concerning mountain biking, mountain bike trails, and other topics.

Selamat thun baru 2007. Blog ini dikhususkan untuk artikel mengenai mountain bike, jalur-jalur mountain bike dan topik-topik lain seputar mountain bike.