TRACK MACAN, TEMPAT BERLATIH ATLET
Tanjakan, turunan, rintangan teknikal serta hawa segar membuat rute ini bukan sekedar rute biasa.
Dalam cerahnya udara pagi di hari Minggu, kami rombongan dari Vittoria Cycling Club (VCC) bersiap-siap untuk mengadakan ritual mingguan, yaitu bersepeda bersama. Tempat berkumpul sudah disepakati di markas kami di pertigaan Reni Jaya, Pamulang tepat jam 07.00 pagi. Baik satu-persatu maupun rombongan penggemar sepeda gunung berkumpul disini. Tidak hanya para pemula yang ingin bersepeda ada juga atlet pelatda berlatih bersama kami di rute ini. Kurang lebih ada 15 mtb’ers berkumpul dan setelah berdoa bersama perjalanan dimulai dengan menyusur jalan komplek menuju desa Pondok Petir, dinamai demikian karena memang seringkali petir menyambar di daerah ini.
Trek ini kami kategorikan sebagai
Track ini hanya sepelemparan batu dari komplek Reni Jaya, tempat tinggal sebagian besar para MTB’ers VCC, cuman butuh genjot on-road 20 menit sudah sampai di
Track masih datar dari tempat berkumpul, di turunan pertama bukan saja otot yang digunakan tetapi sudah mulai menggunakan skill yang tinggi. Siap-siap sehabis turunan di hadang dengan tanjakan, lalu turunan lagi. Setelah turunan terakhir posisi RD sebaiknya di gigi terbesar berhubung tanjakan berikutnya cukup terjal. Masih bisa digenjot, kecuali sehabis hujan harus TTB karena licin. Sebaiknya menggunakan tipe ban luar yang masih mempunyai thread/kembangan yang cukup menggigit. Tingkat kesulitan tanjakannya lumayan tinggi.
Lanjut terus genjot di kebun orang, siap-siap dengan turunan curam, pasalnya sehabis tanjakan keluar di jalan raya lalu masuk ke turunan yang kanan kirinya sawah. Siapkan keahlian bermain keseimbangan karena genjotnya di pematang sawah. Jangan sampe kecebur di sawah, nanti bisa berlepotan lumpur, setelah turunan ada jembatan bambu kecil dan harus ekstra hati-hati dengan celah jembatan, bisa-bisa roda sepeda terjepit di jembatan ini. Lanjut terus sampai tanjakan patah ke kanan. Sampai di atas disambut jalan mulus dari semen cor. Perjalanan diteruskan masuk ke kebun singkong dan kebun ubi jalar yang sedang menghijau dan naik ke hutan bambu sebelum keluar di jalan raya.
Kita lanjut terus ke turunan "L". Turunan ini diawali dengan belokan ke kanan trus dibalas dengan tanjakan ke kiri. Bersiap-siaplah tahan nafas karena di belokan pertama terdapat tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Hati-hati dengan rimbunnya ilalalng di ujung turunan. Juga siap-siap nyungsep kalo habis hujan, tapi jangan nyungsep ke tempat sampah yang ada tepat di samping turunan.
Selanjutnya masuk ke single track yang lumayan flat. Di sisi kanan kiri track ternyata ilalang tumbuh subur serta banyak longsor yang tidak terlihat. Perlu sedikit technical skill untuk bisa melibas track ini dengan aman dan fun. Setelah itu disuguhin turunan yang lumayan bisa memompa adrenalin dan membuat pegal pergelangan tangan akibat track yang berbatu. Di track ini jelas terlihat perbedaan full suspension dan hardtail. Pengguna fulsus melesat di depan sedang hardtailer bergerombol di urutan belakang. Mungkin takut "perabot"nya pecah.
Setelah full senyum, penggowes disuguhi tikungan tajam dan tanjakan “S”, yaitu belokan pertama ke kanan, terus tanjakan panjang dan akhirnya belok ke kiri. Setelah tanjakan, track menjadi lebih asyik karena banyak technical skill yang dibutuhkan waktu melintasi perkebunan singkong dan kebun jagung. Track yang ini juga mesti ditemenin sama yang sudah hapal daerahnya. Kalo nggak bisa-bisa tersesat dan arahnya malah menjauhi tempat tujuan. Untung pemandunya sudah hapal di luar kepala, jadi resiko tersesat menjadi kecil sekali.
Pada tanjakan ini, Dian, atlet sepeda balap DKI Jakarta menunjukkan kelasnya, tanjakan panjang dilahapnya dengan mantap padahal menggunakan sepeda BMX single speed.
Selanjutnya adalah perjalanan menyelusuri jalan desa, tidak beraspal tetapi sudah dilapisi lapisan dasar yang terdiri dari batu kali. Dulunya sih mungkin beraspal, cuman maklumlah sudah kemakan usia dan maintenance yang buruk. Tracknya bergelombang. Sesekali melintasi sungai yang airnya lumayan jernih, bisa untuk merendam kaki atau bisa juga untuk nyuci sepeda. Sesampainya dijembatan besi, perjalanan bisa diteruskan dengan menggunakan dua alternatif, pertama yang suka track XC bisa langsung terus menuju ke pintu air sedangkan yang suka bonus tanjakan dan turunan bisa belok kanan melewati kuburan. Jalur selanjutnya adalah jalan kampung, kadang berkerikil lepas, kadang juga berubah menjadi single track. Dan yang pasti lumayan nanjak. Kelihatannya semua pada manyun. Kira-kira 2 km terakhir sebelum warung peristirahatan dekat perumahan telaga golf Sawangan-Depok rombongan terpaksa masuk ke jalan aspal.
Setelah cukup istirahatnya, perjalanan dilanjut lagi menuju titik akhir melalui single track di pinggiran danau. Tapi sebelum masuk ke track ini, satu per satu harus melalui drop off yang tidak terlalu extreme tetap cukup membuat jantung kebat-kebit Apalagi sambil ditontonin banyak orang yang sedang memancing.
Single track terakhir menuju finish sangat menyenangkan: sedikit jalan raya, turunan disertai pemandangan yang indah dan tanjakan terakhir yang membuat rombongan TTB. Track terakhir ini bisa dikebut karena tracknya tanah padat dan tidak selicin seperti di awal track. Secara keseluruhan track ini sangat nyaman, disini bisa untuk berlatih meningkat ketrampilan baik xc, downhill maupun uphill. Panjang keseluruhan 30-35 km dengan waktu tempuh 2-3 jam. Bila para pembaca ingin mencoba track ini silahkan hubungi kami:
Jl. Setiabudi No. 2
Depan Kelurahan Pamulang Barat-Tangerang.
contact person : Margono
Telp. 021-93338203 atau 08161887460
email: adhissl@yahoo.com